Minggu, 08 Maret 2015

pemanfaatan cangkang telur sebagai obat luka

PEMANFAATAN CANGKANG TELUR AYAM

SEBAGAI OBAT LUKA
 




                                    Disusun oleh :
                           Andhika fahmi w      (02)
Rizky hari S               (22)
Ruben may               (23)
Sholeh afif I              (24)

KATA PENGANTAR

           Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya  penulis mampu menyelesaikan tugas Karya Ilmiah yang berjudul “pemanfaatan cangkang telur sebagai obat luka”.
             Dalam menyelesaikan tulisan ini, penulis menucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang memberikan kontribusi dalam penulisan karya tulis ini.
Segenap upaya telah dilakukan dalam penulisan karya ilmiah ini agar tidak terjadi kekeliruan. Namun, jika masih ditemukan kesalahan dalam penulisan ini, penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan di kemudian hari. Akhirnya penulis berharap semoga karya ilmiah ini bermanfaat tidak hanya bagi penulis tetapi juga bagi para pembaca karya ini.
      
Sidoarjo,02 Maret 2015
Penulis







DAFTAR ISI

HALAMAN COVER  ....................................................................................     
KATA PENGANTAR  ...................................................................................      
DAFTAR ISI  ..............................................................................................      
I.PENDAHULUAN  ....................................................................... ...............   
   A.  LATAR BELAKANG  .............................................................................     
    B.  RUMUSAN MASALAH  ......................................................................      
    C.  TUJUAN PENELITIAN  .........................................................................     
    D.  METODE PENELITIAN  ........................................................................    
     E. MANFAAT PENELITIAN  ......................................................................         
II.TINJAUAN PUSTAKA  ...............................................................................     
      A.PENGERTIAN LUKA  ...........................................................................          
      B.MACAM – MACAM LUKA  .................................................................          
      C.JENIS – JENIS LUKA  ..........................................................................           
      D.PROSES PEMBEKUAN  ......................................................................           
III.PEMBAHASAN........................................................................................     
      A. Hubungan Kulit Telur dan Obat Luka................................................       
      B. Proses Pembuatan Obat Luka Dengan Cangkang Telur   ..................        
      C. Keuntungan Menggunakan Kulit Telur Untuk Obat Luka  ................         
IV.PENUTUP  ..............................................................................................    
DAFTAR PUSTAKA  ......................................................................................   











BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Telur merupakan salah satu bahan makanan yang sudah akrab dengan masyarakat Indonesia. Telur sebagai sumber protein mempunyai banyak keunggulan antara lain, kandungan asam amino paling lengkap dibandingkan bahan makanan lain seperti ikan, daging, ayam, tahu, tempe, dll. Telur mempunyai citarasa yang enak sehingga digemari oleh banyak orang. Telur juga berfungsi dalam aneka ragam pengolahan bahan makanan. Selain itu, telur termasuk bahan makanan sumber protein yang relatif murah dan mudah ditemukan. Hampir semua orang membutuhkan telur.
      Telur yang sudah diolah menjadi bahan makanan, cangkang atau kulit telurnya tentu sudah tidak terpakai lagi. Masyarakat umumnya membuang limbah cangkang kulit tersebut tanpa memanfaatkannya terlebih dahulu. Di Indonesia produksi kulit telur akan terus berlimpah selama telur diproduksi di bidang peternakan serta digunakan di restoran, pabrik roti dan mie sebagai bahan baku pembuatan makanan. Menurut data Direktorat Jenderal Peternakan (2009), produksi telur di Indonesia tahun 2009 sebesar 1.013.543 ton. Kandungan gizi kulit telur yang tak kalah tinggi dari telurnya tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pengendali organisme penyakit tanaman, saat ini belum mendapat perhatian. Padahal kandungan kalsium dalam kulit telur dapat menjadi pupuk organik tanaman.


B. Rumusan Masalah
1. Apakah cangkang telur ayam dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan obat luka ?

C.Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui cara untuk memanfaatkan limbah cangkang telur ayam menjadi obat luka.
2. Untuk mengetahui proses pembuatan cangkang telur ayam menjadi obat  luka.
3.  Untuk mengetahui manfaat cangkang telur ayam.

D.Metode Penelitian
       1.Wawancara
       2.Observasi

E.Manfaat Penelitian
1. Untuk mengurangi polutan.
2. Untuk mengurangi pencemaran lingkungan.
3. Mempublikasikan kepada pihak yang terkait manfaat cangkang telur ayam dengan menjadi obat luka.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
 A.Pengertian Luka
            Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh atau Luka adalah rusaknya kesatuan/komponen jaringan, dimana secara spesifik terdapat substansi jaringan yang rusak atau hilang.
B.Macam-macam luka:
1. Berdasarkan Tingkat Kontaminasi Luka. Luka yang berdasarkan tingkat kontaminasi ini terbagi menjadi :

a.Luka Bersih (Clean Wounds). Yang dimaksud dengan luka bersih adalah luka bedah tak terinfeksi yang mana luka tersebut tidak terjadi proses peradangan (inflamasi) dan juga infeksi pada sistem pernafasan, pencernaan, genital dan urinari tidak terjadi. Luka bersih ini biasanya menghasilkan luka yang tertutup, jika diperlukan dimasukkan drainase tertutup. Kemungkinan terjadinya infeksi luka pada luka jenis ini berkisar kurang lebih 1% – 5%.

b.Luka bersih terkontaminasi (Clean-contamined Wounds). Jenis luka ini adalah luka pembedahan dimana saluran respirasi, pencernaan, genital atau perkemihan dalam kondisi terkontrol, kontaminasi tidak selalu terjadi, dan kemungkinan terjadinya infeksi luka pada luka jenis ini adalah 3% – 11%.

c.Luka terkontaminasi (Contamined Wounds). Yang dimaksud dengan luka terkontaminasi adalah luka terbuka, fresh, luka akibat kecelakaan dan operasi dengan kerusakan besar dengan teknik aseptik atau kontaminasi dari saluran cerna. Pada jenis kategori ini juga termasuk insisi akut, inflamasi nonpurulen. Kemungkinan terjadinya infeksi pada jenis luka ini adalah berkisar 10% – 17%.

d.Luka kotor atau infeksi (Dirty or Infected Wounds). Jadi yang dimaksud dengan luka jenis ini adalah terdapatnya mikroorganisme pada luka. Dan tentunya kemungkinan terjadinya infeksi pada luka jenis ini akan semakin besar dengan adanya mikroorganisme tersebut.

2. Berdasarkan Kedalaman Dan Luasnya Luka. Jenis luka berdasarkan akan hal ini terbagi menjadi 4 stadium yaitu :

a.Stadium I : Luka Superfisial (Non-Blanching Erithema). Luka jenis ini adalah luka yang terjadi pada lapisan epidermis kulit.

b.Stadium II : Luka "Partial Thickness". Luka jenis ini adalah hilangnya lapisan kulit pada lapisan epidermis dan bagian atas dari dermis. Merupakan luka superficial dan adanya tanda klinis seperti halnya abrasi, blister atau lubang yang dangkal.

c.Stadium III : Luka "Full Thickness". Luka jenis ini adalah hilangnya kulit keseluruhan meliputi kerusakan atau nekrosis jaringan subkutan yang dapat meluas sampai bawah tetapi tidak melewati jaringan yang mendasarinya. Lukanya sampai pada lapisan epidermis, dermis dan fasia tetapi tidak mengenai otot. Luka timbul secara klinis sebagai suatu lubang yang dalam dengan atau tanpa merusak jaringan di sekitarnya.

d.Stadium IV : Luka "Full Thickness". Luka jenis ini adalah luka yang telah mencapai lapisan otot, tendon dan tulang dengan adanya destruksi / kerusakan yang luas.

3. Berdasarkan Waktu Penyembuhan Luka. Jenis luka berdasarkan akan hal ini terbagi menjadi 2 hal yaitu :

a.Luka Akut. Luka akut adalah jenis luka dengan masa penyembuhan sesuai dengan konsep penyembuhan yang telah disepakati.

b.Luka Kronis. Luka kronis adalah jenis luka yang yang mengalami kegagalan dalam proses penyembuhan, dapat karena faktor eksogen dan endogen.

C.  Jenis-Jenis Luka:
1.Luka Insisi (Incised Wound), terjadi karena teriris oleh instrument yang tajam. Contohnya adalah luka yang terjadi akibat dari proses pembedahan pembedahan.
2.Luka Memar (Contusion Wound), terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan dan dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringan lunak, perdarahan dan bengkak.
3.Luka Lecet (Abraded Wound), terjadi akibat kulit bergesekan dengan benda lain yang biasanya dengan benda yang tidak tajam.
4.Luka Tusuk (Punctured Wound), terjadi akibat adanya benda, seperti pisau yang masuk ke dalam kulit dengan diameter yang kecil.
5.Luka Gores (Lacerated Wound), terjadi akibat benda yang tajam seperti oleh kaca atau oleh kawat.
6.Luka Tembus (Penetrating Wound), yaitu luka yang menembus organ tubuh biasanya pada bagian awal luka masuk diameternya kecil tetapi pada bagian ujung biasanya lukanya akan melebar.
7.Luka Bakar (Combustio), yaitu luka akibat terkena suhu panas seperti api, matahari, listrik, maupun bahan kimia.
D. Proses pembekuan
            Kulit terluka menyebabkan darah keluar dari pembuluh. Trombosit ikut keluar juga bersama darah kemudian menyentuh permukaan-permukaan kasar dan menyebabkan trombosit pecah. Trombosit akan mengeluarkan zat (enzim) yang disebut trombokinase.
            Trombokinase akan masuk ke dalam plasma darah dan akan mengubah protrombin menjadi enzim aktif yang disebut trombin. Perubahan tersebut dipengaruhi ion kalsium (Ca²+) di dalam plasma darah. Protrombin adalah senyawa protein yang larut dalam darah yang mengandung globulin. Zat ini merupakan enzim yang belum aktif yang dibentuk oleh hati. Pembentukannya dibantu oleh vitamin K.
            Trombin yang terbentuk akan mengubah firbrinogen menjadi benang-benang fibrin. Terbentuknya benang-benang fibrin menyebabkan luka akan tertutup sehingga darah tidak mengalir keluar lagi. Fibrinogen adalah sejenis protein yang larut dalam darah. Coba Anda bayangkan, apabila fibrin ini beredar di dalam darah kita tanpa adanya luka, apa yang akan terjadi? Tentunya akan terjadi banyak penyumbatan darah yang bisa berakibat fatal dalam tubuh kita.


















BAB III
PEMBAHASAN

A. Hubungan Kulit Telur dan Obat Luka
       Cangkang telur mengandung kalsium. Kalsium dapat  membantu mempercepat darah membeku. Kalsium membantu Protombin membentuk benang-benang Fibrin
 ketika luka mulai mengeluarkan darah pada tubuh kita, maka, Trombosit pecah dan mengeluarkan enzim Trombokinase atau Tromboplastin. Enzim segera bergabung dengan kalsium untuk membekukan darah dengan membentuk benang-benang Fibrin.
Dengan tambahan kalsium dari cangkang telur, pembekuan semakin cepat karena sebelumnya dalam tubuh manusia terdapat kalsium juga Kalsium tubuh kita dengan kalsium dari cangkang telur, mempercepat pembekuan darah.

B. Proses Pembuatan Obat Luka Dengan Cangkang Telur
Alat :
1.      Blender / alat penghalus
2.      Sendok
3.      Wadah


Bahan :
1.      cangkang telur ayam
Cara Kerja :
1.      Ambil satu atau beberapa butir telur.
2.      Pisahkan isi telur dari cangkangnya.
3.      Cuci bersih cangkang telur.
4.      Blender cangkang telur hingga halus. / haluskan hingga menyerupai tepung
5.      Setelah halus masukan serbuk cangkang telur ke dalam wadah dengan sendok.
6.      Oleskan serbuk cangkang telur ayam pada kulit yang terluka.

C.Keuntungan Menggunakan cangkang Telur Untuk Obat Luka
1.     Mengurangi limbah cangkang telur karena cangkang telur mempunyai komposisi utama CaCO3 yang akan menjadi limbah dan bisa menyebabkan polusi karena aktivitas mikroba di lingkungan.
2.      Mempercepat proses penyembuhan luka lebih cepat daripada obat luka biasa.
3.      Menghemat biaya karena hanya menggunakan bahan sederhana.




 
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan kajian data diatas dapat disimpulkan bahwa
1.  cangkang telur ayam tersusun dari senyawa protein dan Ca
2. cangkang telur ayam mengandung Ca dan albumin sehingga dapat membantu proses pembekuan darah
3.  cangkang telur dapat dapat dijadikan sebagai obat luka karena dapat membantu pembekuan  darah.
4.  Pemanfaatan cangkang telur ini dapat mengurangi limbah akibat kulit telur.

B.  Saran
Saran kami  adalah Pembaca diharapkan saat mempraktekan pembuatan obat luka dari cangkang telur disesuaikan dengan komposisi dan  aturan yang ada.




DAFTAR PUSTAKA
·        Anonim.2008.”Apa kandungan pada kulit telur ayam?”. (online), http://id.answers.yahoo.com/question/ 31Agustus2014
·        Anonim.2010.”Definisi dan Jenis - jenis Luka”. (online), http://stikesmbbaksos.blogspot.com/diakses31Agustus2014
·        Anonim.2011.”L. Krisna Wardhana : Siswa SD Peneliti Pemanfaatan Kulit Telur Untuk Mempercepat Pembekuan Darah”.(online),l-krisna-wardhana-siswa-sd-peneliti-pemanfaatan-kulit-telur-untuk-mempercepat-pembekuan-darah/diakses31Agustus2014
·        Budisma.”Proses Mekanisme Pembekuan Darah (trombosit)”.(online),http://budisma.web.id/materi/sma/kelas-xi-biologi/proses-mekanisme-pembekuan-darah-trombosit/diakses31Agustus2014
·        Ramdan.2011.”Pemanfaatan Kulit Telur”. (online),http://z47d.wordpress.com/2011/06/09/pemanfaatan-kulit-telur/diakses31Agustus2014
·        Supriyono.2010.”Askep Keperawatan Luka”.(online),http://askep-supriyono.blogspot.com/diakses31Agustus2014
·        Arda, Lazu Ardi.”Makalah Ipa Kulit Telur Dapat Menyembuhkan Luka”.(online),http://shadowscity.blogspot.com/2013/06/makalah-ipa-kulit-telur-dapat.html/diakses31Agustus2014
·        Augustaa, Shorea.”Kulit Telur Jadi Obat Luka”.(online),http://shoreaaugustaa.blogspot.com/ diakses31Agustus2014
·        Alamsyah, Nur.”Penglolaan Sampah Jadi Energi”.(online),nuralamsyah5.blogspot.com/ diakses31Agustus2014
·        Jihae, Kim.”Pengolahan Cangkang Kulit Telur Menjadi Kompos,http://kimjihae70.blogspot.com/diakses 31Agustus2014
·        Novanis,bondan.” Membuat Obat Luka Dari Cangkang Kulit Telur Ayam  http://bondannovanis.blogspot.com/2014/08/membuat-obat-luka-dari-cangkang-kulit.html





Tidak ada komentar:

Posting Komentar