PEMANFAATAN
CANGKANG TELUR AYAM
Disusun
oleh :
Andhika fahmi w (02)
Rizky hari S (22)
Ruben may (23)
Sholeh afif I (24)
KATA
PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya
penulis mampu menyelesaikan tugas Karya Ilmiah yang berjudul “pemanfaatan
cangkang telur sebagai obat luka”.
Dalam menyelesaikan tulisan ini, penulis
menucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang memberikan kontribusi dalam
penulisan karya tulis ini.
Segenap upaya telah dilakukan dalam penulisan karya
ilmiah ini agar tidak terjadi kekeliruan. Namun, jika masih ditemukan kesalahan
dalam penulisan ini, penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan di kemudian hari. Akhirnya penulis berharap semoga
karya ilmiah ini bermanfaat tidak hanya bagi penulis tetapi juga bagi para
pembaca karya ini.
Sidoarjo,02
Maret 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER
....................................................................................
KATA PENGANTAR ...................................................................................
DAFTAR ISI
..............................................................................................
I.PENDAHULUAN .......................................................................
...............
A. LATAR BELAKANG
.............................................................................
B. RUMUSAN MASALAH
......................................................................
C. TUJUAN PENELITIAN
.........................................................................
D. METODE PENELITIAN
........................................................................
E.
MANFAAT PENELITIAN
......................................................................
II.TINJAUAN PUSTAKA ...............................................................................
A.PENGERTIAN LUKA
...........................................................................
B.MACAM – MACAM LUKA
.................................................................
C.JENIS – JENIS LUKA
..........................................................................
D.PROSES PEMBEKUAN
......................................................................
III.PEMBAHASAN........................................................................................
A. Hubungan Kulit Telur dan
Obat Luka................................................
B. Proses Pembuatan Obat Luka
Dengan Cangkang Telur ..................
C. Keuntungan Menggunakan Kulit Telur Untuk Obat Luka ................
IV.PENUTUP ..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Telur merupakan salah satu bahan makanan yang sudah akrab
dengan masyarakat Indonesia. Telur sebagai sumber protein mempunyai banyak
keunggulan antara lain, kandungan asam amino paling lengkap dibandingkan bahan
makanan lain seperti ikan, daging, ayam, tahu, tempe, dll. Telur mempunyai
citarasa yang enak sehingga digemari oleh banyak orang. Telur juga berfungsi
dalam aneka ragam pengolahan bahan makanan. Selain itu, telur termasuk bahan
makanan sumber protein yang relatif murah dan mudah ditemukan. Hampir semua
orang membutuhkan telur.
Telur yang sudah diolah
menjadi bahan makanan, cangkang atau kulit telurnya tentu sudah tidak terpakai
lagi. Masyarakat umumnya membuang limbah cangkang kulit tersebut tanpa
memanfaatkannya terlebih dahulu. Di Indonesia produksi kulit telur akan terus
berlimpah selama telur diproduksi di bidang peternakan serta digunakan di
restoran, pabrik roti dan mie sebagai bahan baku pembuatan makanan. Menurut
data Direktorat Jenderal Peternakan (2009), produksi telur di Indonesia tahun
2009 sebesar 1.013.543 ton. Kandungan gizi kulit telur yang tak kalah tinggi
dari telurnya tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pengendali organisme penyakit
tanaman, saat ini belum mendapat perhatian. Padahal kandungan kalsium dalam
kulit telur dapat menjadi pupuk organik tanaman.
B.
Rumusan Masalah
1. Apakah
cangkang telur ayam dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan obat luka ?
C.Tujuan
Penelitian
1. Untuk mengetahui cara untuk memanfaatkan
limbah cangkang telur ayam menjadi obat luka.
2. Untuk mengetahui proses pembuatan cangkang
telur ayam menjadi obat luka.
3. Untuk mengetahui manfaat cangkang telur ayam.
D.Metode
Penelitian
1.Wawancara
2.Observasi
E.Manfaat
Penelitian
1.
Untuk mengurangi polutan.
2.
Untuk mengurangi pencemaran lingkungan.
3. Mempublikasikan kepada pihak yang terkait
manfaat cangkang telur ayam dengan menjadi obat luka.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.Pengertian
Luka
Luka
adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh atau Luka adalah rusaknya
kesatuan/komponen jaringan, dimana secara spesifik terdapat substansi jaringan
yang rusak atau hilang.
B.Macam-macam
luka:
1. Berdasarkan
Tingkat Kontaminasi Luka. Luka
yang berdasarkan tingkat kontaminasi ini terbagi menjadi :
a.Luka Bersih (Clean Wounds).
Yang dimaksud dengan luka bersih adalah luka bedah tak terinfeksi yang mana luka tersebut tidak
terjadi proses peradangan (inflamasi) dan juga infeksi pada sistem pernafasan,
pencernaan, genital dan urinari tidak terjadi. Luka bersih ini biasanya menghasilkan
luka yang tertutup, jika diperlukan dimasukkan drainase tertutup. Kemungkinan
terjadinya infeksi luka pada luka jenis ini berkisar kurang lebih 1% – 5%.
b.Luka bersih
terkontaminasi (Clean-contamined Wounds). Jenis luka ini adalah luka pembedahan
dimana saluran respirasi, pencernaan, genital atau perkemihan dalam kondisi
terkontrol, kontaminasi tidak selalu terjadi, dan kemungkinan terjadinya
infeksi luka pada luka jenis ini adalah 3% – 11%.
c.Luka terkontaminasi
(Contamined Wounds). Yang dimaksud dengan luka terkontaminasi adalah luka
terbuka, fresh, luka akibat kecelakaan dan operasi dengan kerusakan besar
dengan teknik aseptik atau kontaminasi dari saluran cerna. Pada jenis kategori
ini juga termasuk insisi akut, inflamasi nonpurulen. Kemungkinan terjadinya
infeksi pada jenis luka ini adalah berkisar 10% – 17%.
d.Luka kotor atau infeksi
(Dirty or Infected Wounds). Jadi yang dimaksud dengan luka jenis ini adalah
terdapatnya mikroorganisme pada luka. Dan tentunya kemungkinan terjadinya infeksi
pada luka jenis ini akan semakin besar dengan adanya mikroorganisme tersebut.
2. Berdasarkan
Kedalaman Dan Luasnya Luka. Jenis
luka berdasarkan akan hal ini terbagi menjadi 4 stadium yaitu :
a.Stadium I : Luka
Superfisial (Non-Blanching Erithema). Luka jenis ini adalah luka yang terjadi
pada lapisan epidermis kulit.
b.Stadium II : Luka
"Partial Thickness". Luka jenis ini adalah hilangnya lapisan kulit
pada lapisan epidermis dan bagian atas dari dermis. Merupakan luka superficial
dan adanya tanda klinis seperti halnya abrasi, blister atau lubang yang
dangkal.
c.Stadium III : Luka
"Full Thickness". Luka jenis ini adalah hilangnya kulit keseluruhan
meliputi kerusakan atau nekrosis jaringan subkutan yang dapat meluas sampai
bawah tetapi tidak melewati jaringan yang mendasarinya. Lukanya sampai pada
lapisan epidermis, dermis dan fasia tetapi tidak mengenai otot. Luka timbul
secara klinis sebagai suatu lubang yang dalam dengan atau tanpa merusak
jaringan di sekitarnya.
d.Stadium IV : Luka
"Full Thickness". Luka jenis ini adalah luka yang telah mencapai
lapisan otot, tendon dan tulang dengan adanya destruksi / kerusakan yang luas.
3. Berdasarkan
Waktu Penyembuhan Luka. Jenis
luka berdasarkan akan hal ini terbagi menjadi 2 hal yaitu :
a.Luka Akut. Luka akut
adalah jenis luka dengan masa penyembuhan sesuai dengan konsep penyembuhan yang
telah disepakati.
b.Luka Kronis. Luka kronis
adalah jenis luka yang yang mengalami kegagalan dalam proses penyembuhan, dapat
karena faktor eksogen dan endogen.
C. Jenis-Jenis
Luka:
1.Luka Insisi (Incised Wound), terjadi karena
teriris oleh instrument yang tajam. Contohnya adalah luka yang terjadi akibat
dari proses pembedahan pembedahan.
2.Luka Memar (Contusion Wound), terjadi akibat
benturan oleh suatu tekanan dan dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringan
lunak, perdarahan dan bengkak.
3.Luka Lecet (Abraded Wound), terjadi akibat
kulit bergesekan dengan benda lain yang biasanya dengan benda yang tidak tajam.
4.Luka Tusuk (Punctured Wound), terjadi akibat
adanya benda, seperti pisau yang masuk ke dalam kulit dengan diameter yang
kecil.
5.Luka Gores (Lacerated Wound), terjadi akibat
benda yang tajam seperti oleh kaca atau oleh kawat.
6.Luka Tembus (Penetrating Wound), yaitu luka
yang menembus organ tubuh biasanya pada bagian awal luka masuk diameternya
kecil tetapi pada bagian ujung biasanya lukanya akan melebar.
7.Luka Bakar (Combustio), yaitu luka akibat
terkena suhu panas seperti api, matahari, listrik, maupun bahan kimia.
D. Proses
pembekuan
Kulit
terluka menyebabkan darah keluar dari pembuluh. Trombosit ikut keluar juga
bersama darah kemudian menyentuh permukaan-permukaan kasar dan menyebabkan
trombosit pecah. Trombosit akan mengeluarkan zat (enzim) yang disebut
trombokinase.
Trombokinase
akan masuk ke dalam plasma darah dan akan mengubah protrombin menjadi enzim
aktif yang disebut trombin. Perubahan tersebut dipengaruhi ion kalsium (Ca²+)
di dalam plasma darah. Protrombin adalah senyawa protein yang larut dalam darah
yang mengandung globulin. Zat ini merupakan enzim yang belum aktif yang
dibentuk oleh hati. Pembentukannya dibantu oleh vitamin K.
Trombin yang terbentuk akan mengubah firbrinogen
menjadi benang-benang fibrin. Terbentuknya benang-benang fibrin menyebabkan
luka akan tertutup sehingga darah tidak mengalir keluar lagi. Fibrinogen adalah
sejenis protein yang larut dalam darah. Coba Anda bayangkan, apabila fibrin ini
beredar di dalam darah kita tanpa adanya luka, apa yang akan terjadi? Tentunya
akan terjadi banyak penyumbatan darah yang bisa berakibat fatal dalam tubuh
kita.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Hubungan
Kulit Telur dan Obat Luka
Cangkang
telur mengandung kalsium. Kalsium dapat membantu mempercepat darah
membeku. Kalsium membantu Protombin membentuk benang-benang Fibrin
ketika luka mulai mengeluarkan darah pada tubuh kita, maka, Trombosit pecah dan mengeluarkan enzim Trombokinase atau Tromboplastin. Enzim segera bergabung dengan kalsium untuk membekukan darah dengan membentuk benang-benang Fibrin.
Dengan tambahan kalsium dari cangkang telur, pembekuan semakin cepat karena sebelumnya dalam tubuh manusia terdapat kalsium juga Kalsium tubuh kita dengan kalsium dari cangkang telur, mempercepat pembekuan darah.
ketika luka mulai mengeluarkan darah pada tubuh kita, maka, Trombosit pecah dan mengeluarkan enzim Trombokinase atau Tromboplastin. Enzim segera bergabung dengan kalsium untuk membekukan darah dengan membentuk benang-benang Fibrin.
Dengan tambahan kalsium dari cangkang telur, pembekuan semakin cepat karena sebelumnya dalam tubuh manusia terdapat kalsium juga Kalsium tubuh kita dengan kalsium dari cangkang telur, mempercepat pembekuan darah.
B. Proses
Pembuatan Obat Luka Dengan Cangkang Telur
Alat :
1. Blender /
alat penghalus
2. Sendok
3. Wadah
Bahan :
1. cangkang
telur ayam
Cara Kerja :
1. Ambil
satu atau beberapa butir telur.
2. Pisahkan
isi telur dari cangkangnya.
3. Cuci
bersih cangkang telur.
4. Blender
cangkang telur hingga halus. / haluskan hingga menyerupai tepung
5. Setelah
halus masukan serbuk cangkang telur ke dalam wadah dengan sendok.
6. Oleskan
serbuk cangkang telur ayam pada kulit yang terluka.
C.Keuntungan
Menggunakan cangkang Telur Untuk Obat Luka
1. Mengurangi limbah
cangkang telur karena cangkang telur mempunyai komposisi utama CaCO3 yang akan
menjadi limbah dan bisa menyebabkan polusi karena aktivitas mikroba di
lingkungan.
2. Mempercepat
proses penyembuhan luka lebih cepat daripada obat luka biasa.
3. Menghemat
biaya karena hanya menggunakan bahan sederhana.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan kajian data diatas dapat disimpulkan bahwa
1. cangkang telur ayam tersusun dari
senyawa protein dan Ca
2. cangkang telur ayam
mengandung Ca dan albumin sehingga dapat membantu proses pembekuan darah
3. cangkang telur
dapat dapat dijadikan sebagai obat luka karena dapat membantu
pembekuan darah.
4. Pemanfaatan cangkang telur ini dapat
mengurangi limbah akibat kulit telur.
B. Saran
Saran kami adalah Pembaca diharapkan saat
mempraktekan pembuatan obat luka dari cangkang telur disesuaikan dengan komposisi
dan aturan yang ada.
DAFTAR
PUSTAKA
·
Anonim.2008.”Apa kandungan pada kulit telur ayam?”.
(online), http://id.answers.yahoo.com/question/ 31Agustus2014
·
Anonim.2010.”Definisi dan Jenis - jenis Luka”. (online), http://stikesmbbaksos.blogspot.com/diakses31Agustus2014
·
Anonim.2011.”L. Krisna Wardhana : Siswa SD Peneliti
Pemanfaatan Kulit Telur Untuk Mempercepat Pembekuan
Darah”.(online),l-krisna-wardhana-siswa-sd-peneliti-pemanfaatan-kulit-telur-untuk-mempercepat-pembekuan-darah/diakses31Agustus2014
·
Budisma.”Proses Mekanisme Pembekuan Darah
(trombosit)”.(online),http://budisma.web.id/materi/sma/kelas-xi-biologi/proses-mekanisme-pembekuan-darah-trombosit/diakses31Agustus2014
·
Ramdan.2011.”Pemanfaatan Kulit Telur”. (online),http://z47d.wordpress.com/2011/06/09/pemanfaatan-kulit-telur/diakses31Agustus2014
·
Supriyono.2010.”Askep Keperawatan Luka”.(online),http://askep-supriyono.blogspot.com/diakses31Agustus2014
·
Arda, Lazu Ardi.”Makalah Ipa Kulit Telur Dapat
Menyembuhkan Luka”.(online),http://shadowscity.blogspot.com/2013/06/makalah-ipa-kulit-telur-dapat.html/diakses31Agustus2014
·
Augustaa, Shorea.”Kulit Telur Jadi Obat
Luka”.(online),http://shoreaaugustaa.blogspot.com/ diakses31Agustus2014
·
Alamsyah, Nur.”Penglolaan Sampah Jadi Energi”.(online),nuralamsyah5.blogspot.com/ diakses31Agustus2014
·
Jihae, Kim.”Pengolahan Cangkang Kulit Telur Menjadi
Kompos,http://kimjihae70.blogspot.com/diakses
31Agustus2014
·
Novanis,bondan.” Membuat Obat Luka Dari Cangkang Kulit
Telur Ayam
http://bondannovanis.blogspot.com/2014/08/membuat-obat-luka-dari-cangkang-kulit.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar